Red
Teal
Blue
Amber
Pink
Deep Orange
Blue Grey
Brown
Purple
Indigo
Soft Mint
Baby Blue
Lavender
Peach Pink
Pale Yellow
Powder Blue
Soft Coral
Soft Lilac
Sage Green
Blush Pink
Auto Theme Changer

Aktifkan untuk mengubah tema setiap 3 detik.

Default content goes here.

Global Notification

Selamat Datang, Equal Secrets merupakan Translator Community atau Fan Translation yang berkomitmen untuk menyediakan Terjemahan Bahasa Indonesia berkualitas tinggi. Semua konten yang telah kami terjemahkan merupakan hasil request dari para member, kami hanya menerjemahkannya dan memberikan wadah bagi para member untuk membacanya disini. Equal Secrets hadir untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam mendapatkan akses ke berbagai konten terjemahan Bahasa Indonesia yang Anda inginkan. Terima kasih telah berkunjung di Equal Secrets, selamat membaca dan menikmati semua konten yang tersedia!

Join Channel Telegram VIP Req

- There is no beauty without flaws Chapter 01

Total Visit:

Baca Komik There is no beauty without flawsThere is no beauty without flaws Chapter 01 bahasa Indonesia terbaru di Equal Secrets. Komik There is no beauty without flaws bahasa Indonesia selalu update di Equal Secrets. Jangan lupa membaca update Komik lainnya ya. Daftar koleksi Komik Equal Secrets ada di menu List Judul.

Gambar Rusak / Tidak Sesuai / Tidak Terload Lapor [DISINI]

Klik Area Ungu ini untuk Scroll Up secara Otomatis
Klik Area Ungu ini untuk Scroll Down secara Otomatis

Peringatan:
Konten Dewasa, Hanya untuk usia 18+. Post "There is no beauty without flaws Chapter 01" mungkin terdapat konten kek3ras4n, berd4rah, atau s3ksual yang tidak sesuai dengan pembaca di bawah umur. Jadi buat bestie yang dibawah umur jangan coba2 buat baca series ini yaa, tunggu sampai cukup umur hehe.

Jamuan Makan Malam
There is no beauty without flaws Chapter 01
Author: Cetacea
spoiler singkat (coming soon).
Yaoi
Boyslove
BDSM
Bromance
Historical/Kerajaan
Action
Apa kek


Kelopak bunga terakhir jatuh, bersama dengan pemuda yang jatuh meringkuk di atas rumput. Dengan tubuh yang gemetar menahan sakit luar biasa, dari kedua bola matanya yang mengeluarkan darah.

"Ini kesempatan terakhirmu, jangan membuat aku marah Xie He..."

"Lalu mengapa kau tidak membunuhku juga?"

Pria itu mencengkeram erat pedangnya, dengan amarah yang meluap-luap.

"Putra Mahkota... Ah... Kaisar.... Tolong tenangkan diri anda....."

Beberapa Pelayan bersujud saat pria itu mengangkat tinggi pedangnya. Sepasang mata hitam kelam menatap pemuda di bawah sana dengan raut wajah mengerikan, seperti seekor hewan buas yang baru saja dilepas dari tali pengekang.

"Kaisar.. Kaisar... Jangan... Kasihanilah Pangeran Ketiga."

Para Pelayan lain ikut bersujud ke atas tanah dengan tubuh yang gemetar takut.

"Mengapa diam? Apa kau tidak memiliki keberanian untuk memakai pedangmu sekarang? Aku berpikir kau lebih dari mampu untuk membunuh satu nyawa lagi."

Pria itu menggertakkaan giginya kesal, sebelum meludah kata-kata pahit.

"Baiklah, jika kamu benar-benar ingin mati."


Dia melempar pedangnya ke atas tanah, sebelum berbalik pergi dia berucap.

"Mulai sekarang kamu bisa memakai tempat ini, dan mati di sini seperti apa yang kamu inginkan."

Tahun 1120 penanggalan Hongji, Kaisar Wang Chunying tewas dalam perang besar di Jianmei, Putra Mahkota Wang Xuesi naik tahta pada hari yang sama di usianya yang ketujuh belas tahun, di hari itu juga Pangeran ketiga Wang Xie He dikabarkan meninggal tanpa sebab yang jelas. Kaisar baru Xuesi turun ke medan perang yang ditinggalkan ayahnya, melanjutkan perang dengan membawa pulang kemenangan besar.

Di minggu-minggu pertama dia dilantik beberapa Pejabat telah banyak dieksekusi, mulai dari pelanggaran berat sampai ringan sekalipun. Tidak ada yang akan selamat jika orang itu berani membuat setitik noda di mata Kaisar, dia benar-benar melakukan apapun yang dia mau dan tidak ada yang berani untuk membantah soal itu.

Wang Xuesi benar-benar menjelma menjadi seorang Tiran, dengan beberapa ribu kali percobaan pembunuhan, tapi seakan tutup mata dengan semua pembenci yang melihatnya dengan pandangan itu, Wang Xuesi tetap tidak dapat dijatuhkan, seolah dia tembok tinggi yang besar. Terlepas dari semua rumor buruk yang menyebar, tidak dapat dipungkiri jika Kaisar Wang Xuesi telah berhasil membawa Zhiyang memasuki masa-masa keemasannya.

Sepuluh tahun berlalu, Ibu kota Zhiyang saat ini begitu padat, beberapa bangsawan di undang datang ke dalam perjamuan makan malam Kaisar. Ini bukan perjamuan makan malam biasa, sepertinya Kaisar mengunakan acara ini untuk menunjukkan calon Permaisurinya kepada semua orang yang datang.

"Aku tidak menyangka itu Putri Hakim Chao, benar-benar suatu berkah mendapatkan posisi istimewa seperti itu."

Para bangsawan bergosip diatas kursi mereka.

"Tapi, tahukah kalian, setelah melihat Selir-Selir Kaisar, bukankah mereka semua terlihat begitu serupa?"

Kaisar Wang memiliki sifat yang berbeda dengan ayahnya yang hanya memiliki seorang Selir. Beberapa bulan setelah Upacara resmi penobatan, Kaisar yang baru memerintahkan untuk mengumpulkan wanita-wanita dengan kriteria yang sama. Orang-orang Istana telah memaklumi tingkah Kaisar baru itu, selama sepuluh tahun ini mereka mengumpulkan semua gadis-gadis untuk memuaskan hasrat Kaisar Wang yang seakan tidak pernah padam.

"Ah, jika dilihat memang sepertinya semua memiliki kemiripan, tidak hanya itu, tinggi mereka juga terlihat sama."

Ada tiga puluh lebih Selir Kaisar, duduk pada jamuan makan malam dengan perhiasan yang terbaik.

"Mungkin itu selera Yang Mulia, bagaimanapun juga melihat mereka cukup menyegarkan mata. Kaisar Wang memiliki selera yang baik."

"Kamu benar, tapi wajah-wajah dari mereka terlihat tidak asing, aku yakin aku pernah melihat wajah-wajah seperti ini sebelumnya."

Temannya berdengus remeh.

"Wajah cantik memang terlihat tidak asing, itu bukan sesuatu yang aneh."

Pria itu mengangguk, walaupun pada dasarnya dia masih berpikir jika wajah-wajah Selir Kaisar terlihat begitu serupa dengan seseorang yang pernah dia kenal sebelumnya, hanya saja dia tidak ingat siapa.

"Ah, aku dengar keponakan Perdana Menteri Wen juga bergabung dalam harem Kekaisaran, tapi aku tidak melihatnya, di mana dia?"

Teman yang lain bertanya pada keduanya.

"Bagaimana kita tahu yang mana itu? Mereka terlalu serupa."

Ketiganya tertawa kencang.

"Ah, kamu benar, tapi Putri Hakim itu lebih cantik dari Selir yang lain, dia terlihat begitu alami mungkin itu yang membuat Kaisar begitu tertarik."

Ketiganya tengah membahas mengenai perempuan yang berada di samping Kaisar saat ini.

"Hahahaha... Kamu benar. Kaisar tidak pernah begitu lama dengan seorang perempuan, tapi dia bertahan dengan Putri hakim Chao hampir satu tahun lebih, seperti yang mereka katakan, sekeras apapun pria mereka akan lemah dihadapan wanita cantik."

Jari-jari letik itu mengangkat teko arak, menuangkan isinya ke dalam cawan kecil. Senyumnya begitu manis, dengan tampilan gadis polos tanpa gincu dan pemerah pipi. Dia selalu belajar dari setiap kebodohan gadis-gadis lain, yang berusaha menggunakan beberapa riasan untuk menggoda Kaisar. Nyatanya, Kaisar Wang menyukai tampilan sederhana tanpa banyak polesan, sehingga dengan cara itu dia dapat memenangkan hati Kaisar seperti sekarang.

"Perjamuan ini begitu besar, ini hanya Perjamuan makan, tapi beberapa orang bergosip seolah-olah ini acara pelantikan, Kaisar terlalu memanjakan Chao Mei, bagaimana Chao Mei dapat membalasnya?"

Wang Xuesi meminum araknya dengan sekali teguk, dia terlihat begitu bosan dengan jamuan malam ini.

"Cukup menjadi patuh."

"Ah, bagaimana Cao Mei berani menentang anda?"

Hal bodoh untuk menentang Kaisar, itu sama saja cari mati.

"Itu lebih baik."

Putri hakim Chao tersenyum, dia benar-benar berpikir jika Kaisar begitu mencintainya sekarang.

"Aku tidak mengerti, dia hanya putri hakim kelas dua, mengapa Kaisar meletakkannya di samping seperti itu?"

Seperti apa rumor yang berkembang, seperti apa pula berita itu terdengar di telinganya, dan itu benar-benar membuatnya begitu kesal.

"Nyonya jangan khawatir, itu hanya rumor, bagaimanapun dia tidak akan mendapatkan posisi itu."

Wen Rui merupakan keponakan dari Perdana Menteri saat ini, dia menjadi perempuan yang beruntung, karena memiliki ciri-ciri yang disukai Kaisar. Dia telah bergabung di harem semenjak lima tahun yang lalu, dia cukup bersabar mengenakan identitas sebagai Selir untuk waktu yang lama, tapi mengapa orang baru itu begitu mudah menempati posisi yang begitu dia inginkan.

"Nyonya, Kaisar hanya bermain-main, tidak akan lama sampai Kaisar merasa bosan."

Wen Rui, adalah Selir paling lama yang bertahan dalam lingkungan harem, bukan karena dia disukai Kaisar, hanya dia memiliki beberapa hal yang membuat Kaisar tidak dapat membuangnya begitu saja. Dari yang Wen Rui tahu, kebanyakan dari Selir Kaisar hanya dipakai beberapa kali kemudian dicampakkan, tapi untuk kasus Chao Mei, ini begitu lama dari kebiasaan Kaisar, bagaimana dia tidak khawatir?

"Ini benar-benar membuat ku kesal."

"Apa yang kamu lihat?"

Kaisar tidak menatapnya langsung, dia berucap di sela kegiatannya meminum arak. Perempuan di sampingnya itu mengalihkan pandangannya pada sesuatu hal lain di sana, dan itu membuat Wang Xuesi merasa kesal.

"Tidak Kaisar, Chao Mei hanya menyapa beberapa Selir lainnya."

"Kaisar ini tidak menyukai pembohong, kamu akan mati jika kamu bermain di belakangku."

Itu bukan ancaman, tapi itu sebuah pernyataan. Dan Chao Mei tahu benar jika Kaisar sedang cemburu sekarang.

"Kaisar, Chao Mei tidak akan berani."

Chao Mei telah merasa Kaisar benar-benar mencintainya, itu adalah hal yang baik, melihat Selir-Selir di sana yang menatapnya dengan bermandikan cuka, mereka pasti begitu cemburu dengan pencapaian besar yang dia dapatkan.

Chao Mei terlahir di keluarga Pejabat tingkat dua, Ayahnya bekerja dibawah pemerintahan daerah, begitu jauh dari lingkup istana. Harapan untuk menjadi bagian dari anggota Kekaisaran begitu kecil, mereka jelas tidak mendapat kesempatan. Tapi semua berubah, saat Kaisar Wang meminta mencarikan beberapa perempuan dengan ciri-ciri tertentu, itu harus satu kesatuan, jika satu poin saja terlewatkan maka dia akan ditolak mentah-mentah. Nasib baik, dia memilki semua kriteria itu, Chao Mei benar-benar beruntung.

Wen Rui keluar dari dalam jamuan, dia benar-benar tidak tahan melihat bagaimana tingkah wanita itu di sana.

"Ini benar-benar menjijikkan, Pelacur... Sialan!"

"Nyonya, tenanglah, dia hanya beruntung kali ini, tapi tidak nanti, tunggu sampai dia membuat kesalahan, Kaisar benar-benar akan membuangnya."

Wen Rui tidak bisa menunggu, bagaimana jika sebelum perempuan itu melakukan kesalahan, dia keburu dilantik menjadi Permaisuri? Bagaimana Wen Rui bisa terima?

"Aku tidak bisa menunggu!"

"Ah, Nyonya. bagaimana jika begini saja."

Pelayan itu membungkuk, dia berbisik di telinga Selir Wen, mengatakan sesuatu pada Nyonya-nya itu.

"Kamu benar, bagaimana aku melupakannya."


Judul lainnya dari Kreator:
Judul Pertama
JUDUL KAMU
Judul Kedua
JUDUL KAMU
Judul Ketiga
JUDUL KAMU
Judul Keempat
JUDUL KAMU
Judul Kelima
JUDUL KAMU
Judul Keenam
JUDUL KAMU
Judul Ketuju
JUDUL KAMU


Salam dari Kreator:
Apa ya??? Semakin di pikir semakin ngak tau mau ngmg apa 😭😭😭 sulit untuk basa-basi, mau nya bilang ayo baca banyak2 biar saya dapat duit 🤣🤣



Gabunglah dengan kami di Equal Secrets! Setiap dukunganmu mewujudkan terjemahan komik berkualitas tinggi dan mendukung para penerjemah serta kreator aslinya. Sumbangkan sebagian kecil, namun berarti untuk memastikan layanan terjemahan yang lebih baik dan mendukung karya para author. Bersama, kita dapat memperluas dunia komik secara adil dan bermartabat. Dukunganmu sangat berarti bagi kami. Bergabunglah sekarang!

Tags: Baca There is no beauty without flaws There is no beauty without flaws Chapter 01 bahasa Indonesia, There is no beauty without flaws There is no beauty without flaws Chapter 01 terupdate hanya di Equal Secrets, There is no beauty without flaws There is no beauty without flaws Chapter 01 terjemahan Indonesia, There is no beauty without flaws Chapter 01 terbaru, There is no beauty without flaws There is no beauty without flaws Chapter 01 chapter, high quality sub indo, There is no beauty without flaws komik terbaru, manhwa web, , Han Haoyu

Rekomendasi